Bijih Nikel

Bijih Nikel

Bijih Nikel
Nikel adalah unsur paduan utama dari stainless steel, dan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat seiring dengan peningkatan permintaan stainless steel. Tingkat keekonomian proses saat ini ditentukan terutama oleh kadar unsur Ni dalam cadangan, dimana kadar Ni diatas 1.7% merupakan proses yang layak dengan kondisi skala besardan biaya infrastruktur dan energiyang relatif moderat.

Nikel termasuk salah satu unsur kimia yang banyak terdapat dialam semesta. Walaupun demikian diantara 90 buah unsur kimia yang membentuk kerak bumi, nikel hanya menempati urutan ke-24 dan jumlah yang diperkirakan sekitar 0,01%. Disamping itu sampai saat ini yang menjadi inti dari muka bumi juga terdiri dari nikel, dimana juga banyak didapatidalam cosmos, solar atmosphere, dan ± 5-15% dari batu-batuan atau logam meteorit terdiri dari nikel.

Nikel merupakan jenis logam yang berwarna kelabu perak dan memiliki sifat logam yang kekuatan dan kekerasannya menyerupai besi. Daya tahan terhadap korosi dan karat lebih dekat dengan tembaga. Kombinasi dari sifat-sifat yang lebih baik inilah yang terutama menyebabkan penggunaan nikel begitu luas, dari bagian-bagian kecil alat elektronika sampai dengan peralatan alat-alat besar. Sifat yang menguntungkan lebih nyata dalam bentuk aliase. Oleh karena itu lebih dari 70% dari logam nikel digunakan dalam bentuk aliase.

(Aliase merupakan campuran berupa zat padat atau zat cair dari dua macam logam atau lebih dapat juga dikatakan suatu campuran dari satu macam logam atau lebih dengan unsur non logam tertentu yang dihasilkan dari peleburan komponennya sehingga mempunyai sifat menguntungkan dibandingkan dengan sifat masing-masing logamnya. Komposisi dan kegunaan bermacam aliase diuraikan pada nama spesifiknya).

Aliase baja biasanya dibuat dari bahan logam nikel murni, tetapi dengan berkembangnya teknik pembuatan besi baja, pemakaian nikel dalam bentuk ferronikel yaitu aliase nikel dan besi bentuk stainless steel (baja tahan karat), dll. Distribusi untuk pemakaian stainless steel 41%, nikel coating 13%, baja untuk bahan bangunan 11%, besi tuang 9%, barang tembaga 3%, aliase nikel tinggi 19 %, dll 9%. Terutama dengan makin bertambahnya pemakaian stainless steel, kebutuhan nikel sebagai paduan elemen juga semakin bertambah besar. Adapun sifat-sifat nikel merupakan logam berwarna putih keperak – perakan, ringan, kuat anti karat, mempunyai daya hantar listrik dan panas yang baik. Spesifik gravity-nya 8,902 dengan titik lebur 1.453°C dan titik didih 2.732°C, resisten terhadap oksidasi, mudah ditarik oleh magnet, larut dalam asam nitrit, tidak larut dalam air dan amoniak, sedikit larut dalam hidrokhlorik dan asam belerang. Memiliki berat jenis 8,8 untuk logam padat dan 9,04 untuk kristal tunggal.

Kegunaan Logam Nikel

Salah satu pengunaan logam nikel dalam bentuk logam murni adalah pelapisan untuk menambah kekerasan, daya tahan terhadap korosi, ketahanan terhadap kepudaran dan kekaratan terhadap permukaan. Selain itu logam nikel juga digunakan sebagai bahan pelapis mata uang dan industri kimia. Pemakaian dalam bentuk aliase terutama aliase dengan besi terdapat dalam industri alat angkut, permesinan baja, konstruksi baja, alat pembangkit tenaga listrik, alat pertanian, alat pertambangan, bagian dari mesin berkecepatan tinggi dan bagian yang bersuhu tinggi. Dan terutama dengan makin bertambahnya pemakaian stainless steel, disamping juga untuk kebutuhan nikel sebagai paduan elemen pada mesin-mesin lainnya.

Lokasi tambang nikel konsorsium kami ada di Kab. Kolaka Utara, Kolaka, Konawe Utara dan Morowali.

Spesifikasi Produk Bijih Nikel

1.76% - 1.82%

Ni

0 %
Co

12.50%

Fe

0 %
MgO
< 0 %
P
0 %
S
0 %
SiO2
0 %
TiO2
0 %
AI203
0 %
CaO
0 %
Cr203
0 %
Fe203
0 %
MC
Content Protective
Scroll to Top